TINGKATKAN DAYA KRITIS DAN INTELEKTUAL MELALUI WORKSHOP PKM
Biro Kemahasiswaan Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya bekerjasama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas menyelenggarakan Workshop Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Dihadiri 400 peserta yang berasal dari 6 fakultas dan 16 program studi S-1 workshop PKM di R. Soeparman Hadipranoto Gedung Graha Wiyata lt. 9 pada Kamis, (20/9), dibuka oleh Wakil Rektor I, Dr. Ir. Muaffaq A. Jani, M.Eng. Beliau sangat mendukung dengan adanya workshop PKM yang baru pertama dilakukan tersebut. “Beberapa waktu lalu, dosen berhasil dalam 50 PKM dan hibah. Semoga mahasiswa bisa mengikuti, sehingga bisa meningkatkan kualitas UNTAG Surabaya. Akan ada apresiasi dari kampus kepada mahasiswa yang mengikuti PKM,” kata Muaffaq dalam sambutannya.
Tampil sebagai pemateri pertama Puji Slamet, ST., MT. Menurutnya UNTAG Surabaya mempunyai sumber daya yang besar, maka mahasiswa harus mau keluar dari kubangan. PKM bertujuan mengasah daya kritis dan intelektual karena harus berasal dari ide kreatif mahasiswa. Dijelaskan oleh Puji bahwa dalam menyusun PKM, harus ada ide yang mendasar. “Cara menemukan ide baru adalah kita harus menemukan masalah. Atasi dengan potensi yang ada. Kaitkan dengan topik PKM yang ada. Misalnya dalam PKM Penelitian untuk menemukan penemuan baru/permodelan atau PKM Teknologi yaitu memberi bantuan teknologi seperti prototype kepada mitra usaha,” tuturnya.
Kepala Pusat Penelitian LPPM UNTAG Surabaya-Dr. Tri Pramesti, MS. turut tampil sebagai pemateri. “Orang yang pandai tapi tidak mau menulis maka akan hilang di masyarakat dan sejarah”, seperti pepatah yang disampaikan Tri saat mengawali presentasi tentang PKM Gagasan Tertulis dan PKM Artikel Ilmiah. Dia menjelaskan bahwa dalam PKM-GT mahasiswa memberikan tulisan/gagasan solusi atas masalah serta tidak harus sejalan dengan bidang keilmuan yang ditekuni. “Mahasiswa Teknik bisa saja menulis tentang karya sastra, kearifan lokal, atau budaya. Gunakan imajinasi yang relevan,” tegas Tri. PKM-AI bersumber dari suatu kegiatan ilmiah mahasiswa, seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN), sedangkan PKM-GT tidak perlu adanya kegiatan. Kompetitif, akuntabel, transparan, serta harus baru (novelty) dan bukan duplikasi serta judul harus menarik, itulah sifat PKM-GT dan PKM-AI. “Terima kasih dan selamat berkarya,” tukasnya. (um/aep)

Komentar
Posting Komentar